Gambar Mewarnai Gambar Mewarnai Ikan Laut untuk Anak

Halaman unduh untuk gambar mewarnai Gambar Mewarnai Gambar Mewarnai Ikan Laut untuk Anak. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai oleh anak-anak.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Tikus Kecil yang Diremehkan - Dongeng Anak
Di sebuah hutan yang penuh dengan hewan-hewan hebat, hiduplah seekor Tikus kecil bernama Timo. Setiap hari, Timo melihat bagaimana Singa dihormati karena kekuatannya, Elang dikagumi karena kejeliannya, dan Rusa dipuji karena keanggunannya. Sedangkan Timo? Ia sering diremehkan. "Kau hanya tikus kecil yang tidak punya keistimewaan. Apa yang bisa kau lakukan?" ejek Monyet sambil tertawa. Bahkan Kura-kura yang terkenal lambat berkata, “Aku mungkin lambat, tapi aku punya tempurung yang kuat. Kau punya apa?” Timo merasa sedih. Ia berpikir, "Mungkin aku harus menjadi seperti mereka agar dihormati." Meniru Hewan-Hewan Besar 1. Menjadi Singa Timo berusaha mengaum seperti Singa. “ROOAAARRR!!” Tapi suara yang keluar malah “Ciiit-ciiiit!” seperti bayi burung lapar. Semua hewan tertawa. “Hahaha! Tikus kok mau jadi Singa?” 2. Menjadi Elang Timo mencoba memanjat pohon tinggi dan melompat, berharap bisa terbang. Tapi… DUP! Ia jatuh ke tanah dengan wajah mencium daun kering. Elang yang asli hanya menggeleng. "Terbang bukan untuk semua makhluk, Nak." 3. Menjadi Rusa Timo mencoba berlari anggun seperti Rusa. Tapi, dengan kakinya yang kecil, ia malah tersandung batu dan berguling-guling ke semak-semak. “Hahaha! Tikus kok ingin jadi Rusa? Kamu lari saja sudah kayak bola bundar!” kata Rusa sambil tertawa. Timo merasa semakin kecil. “Mungkin aku memang tidak berguna…” pikirnya...
Keiko Si Bunglon Tukang Ngilang - Dongeng Anak
Keiko si Bunglon punya hobi... menghilang. "Wuhuuu! Tebak aku di mana?" "Keiko, stop! Aku gak mau main lagi! Kamu ilangnya kejauhan!" "Hehehe... aku kan spesialis ninja dedaunan!" Keiko bisa menyatu dengan pohon, tanah, bahkan papan catur buatan Laba-Laba Lala (ya, dia nyulam papan catur di pohon, karena nganggur). Tapi Keiko bukan cuma jago ngilang. Dia juga... iseng. Suka ngagetin temannya dari balik daun. Suka nyelip di keranjang buah terus bilang, "Selamat pagi, aku pisang!" Gogo si Gagak pernah trauma: "Aku nyangka suara dari dalam sarangku itu semut berdiskusi. Ternyata Keiko lagi tidur siang!" "Aku mimpiin kamu, Gog," kata Keiko santai. Tapi suatu hari, Dula si Domba Pelupa kehilangan tas anyamannya. Isinya biji-bijian penting buat musim hujan. "Aku taro di batu besar... atau di balik semak... atau di atas ranting... eh, atau di dalam air ya?" Semua hewan pusing. "Dula, kamu tuh gimana sih...?" "Huhuhu, aku juga gak tau..." Keiko yang awalnya nyengir, tiba-tiba mikir. Dia ingat saat lewat batu besar tadi, warna batu agak aneh. "Aku inget banget... batu itu kayak... kebanyakan makeup." Dia menyatu jadi batu, lalu menyelidiki. Setelah 3 jam berkamuflase total, ia tahu: ada seekor kucing liar dari luar hutan yang mencuri tas Dula dan sembunyi di...
Sabana 2: Pertarungan Dua Singa - Dongeng
Meskipun monyet telah turun tahta dan Raja Singa kembali memimpin, usia tetap berjalan. Raja Singa semakin lemah. Langkahnya lamban, nafasnya pendek, dan taringnya mulai tumpul. Bahkan auman yang dulu menggetarkan savana kini hanya terdengar seperti gumaman berat. Di sisi lain, dari kejauhan, seekor singa muda terus memperhatikan. Ia kuat, cerdas, dan cepat. Tapi hatinya penuh keraguan. Ia adalah putra Raja Singa—ahli waris takhta sah, namun belum pernah merasa layak. Bukan karena ia tak mampu, tapi karena ia tak tega. "Bagaimana mungkin aku menantang ayahku sendiri? Ia pahlawan bagi seluruh savana," bisiknya pada dirinya sendiri, menatap kawanan yang semakin resah. Persediaan air berkurang, mangsa makin sulit ditemukan, dan kelompok singa dari wilayah sebelah mulai merambah masuk. Namun aturan di savana sangat jelas: Hanya singa terkuat yang layak memimpin. Takhta tak bisa diwariskan begitu saja. Pertarungan harus terjadi, walau hanya simbolik. Di bawah pohon baobab tua, seekor kura-kura bijak bernama Tumba mendatangi sang singa muda. "Kalau kau menunggu semua makhluk setuju dan semua rasa bersalah hilang, savana ini akan hancur duluan," ucap Tumba dengan lembut. "Ini bukan soal menggulingkan ayahmu. Ini soal menyelamatkan kawanmu, ibumu, dan seluruh kawanan dari kehancuran." Singa muda menunduk. "Tapi bagaimana kalau aku menyakitinya?" Tumba mengangguk pelan. "Seorang...